Cara amoniasi jerami padi menjadi solusi cerdas bagi peternak dalam memanfaatkan jerami yang sering dianggap sekadar limbah setelah panen. Padahal, jerami sebenarnya punya potensi besar sebagai pakan ternak, khususnya sapi.
Jerami secara alami mengandung protein rendah dan serat yang sulit dicerna. Namun, peternak bisa meningkatkan kualitasnya dengan teknik amoniasi sehingga jerami menjadi lebih bergizi dan mudah dikonsumsi ternak.
Apa Itu Amoniasi Jerami Padi?
Amoniasi adalah proses perlakuan pada jerami padi dengan menambahkan bahan yang mengandung amonia, biasanya berupa urea. Tujuannya adalah untuk memecah ikatan lignoselulosa pada jerami sehingga seratnya lebih lunak dan kandungan nutrisinya meningkat. Teknik ini sederhana, murah, dan sudah banyak dipraktikkan peternak di berbagai daerah.
Manfaat Amoniasi untuk Pakan Ternak
Lalu, apa sebenarnya alasan peternak disarankan melakukan amoniasi pada jerami padi? Jawabannya cukup sederhana: teknik ini membawa banyak keuntungan, baik dari sisi nutrisi maupun efisiensi usaha. Salah satu manfaat paling utama adalah meningkatnya kandungan protein pada jerami.
Dalam kondisi alami, jerami padi hanya memiliki kadar protein sekitar 3–5 persen, jumlah yang sangat rendah untuk memenuhi kebutuhan sapi. Namun setelah melalui proses amoniasi, kandungan proteinnya bisa meningkat hampir dua kali lipat, sehingga kualitas jerami sebagai sumber pakan menjadi jauh lebih baik.
Selain itu, amoniasi juga memperbaiki daya cerna jerami. Serat jerami yang umumnya kaku dan susah dikunyah akan berubah menjadi lebih lembut setelah melalui proses amoniasi. Dengan begitu, sapi dapat mengonsumsi pakan dengan lebih mudah dan sekaligus menyerap nutrisi yang terkandung di dalamnya secara lebih efektif.
Meski terlihat sederhana, perubahan tersebut memberikan dampak besar, sebab semakin baik tingkat kecernaannya, semakin banyak pula zat gizi yang bisa dimanfaatkan oleh tubuh sapi. Dengan begitu, pertumbuhan dan kesehatan ternak bisa lebih optimal.
Cara Amoniasi Jerami Padi
Proses amoniasi sebenarnya tidak rumit. Peternak bisa melakukannya dengan peralatan sederhana. Berikut langkah-langkahnya:
-
Persiapan bahan. Siapkan jerami padi kering sekitar 100 kg. Pastikan tidak basah atau berjamur.
-
Siapkan larutan urea. Larutkan 4 kg urea dalam 100 liter air. Larutan inilah yang akan digunakan untuk menyemprot jerami.
-
Penyusunan jerami. Jerami disusun berlapis dalam wadah atau tempat yang sudah disiapkan, bisa berupa lubang tanah yang dilapisi plastik atau drum besar.
-
Penyemprotan larutan. Setiap lapisan jerami disemprot dengan larutan urea secara merata. Pastikan kelembapan cukup, tetapi tidak terlalu basah.
-
Penutupan rapat. Setelah jerami tersusun, tutup rapat dengan plastik agar proses fermentasi berjalan optimal dan tidak bocor udara.
-
Fermentasi. Diamkan selama 3–4 minggu. Selama waktu ini, urea akan bereaksi dengan jerami sehingga kualitas nutrisinya meningkat.
-
Pemberian ke ternak. Setelah waktu fermentasi selesai, jerami amoniasi bisa diberikan kepada sapi. Biasanya ditandai dengan aroma amonia yang khas. Pastikan didiamkan sebentar agar bau amonia berkurang sebelum diberikan.
Tips Praktis Amoniasi
Agar hasilnya maksimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Pakai jerami yang sepenuhnya kering dan bebas dari jamur.
-
Pastikan plastik penutup tidak bocor agar proses berjalan sempurna.
-
Simpan jerami amoniasi di tempat teduh dan tidak terkena hujan.
Kesimpulan
Menguasai cara amoniasi jerami padi adalah keterampilan penting bagi peternak. Selain meningkatkan kandungan protein dan daya cerna, metode ini juga membantu menekan biaya pakan sekaligus mengurangi limbah pertanian
Peternak bisa mengubah jerami yang tadinya dianggap tidak bernilai menjadi pakan berkualitas untuk sapi dengan langkah sederhana dan bahan yang mudah didapat. Daripada membiarkan jerami terbuang sia-sia, peternak sebaiknya mengolahnya menggunakan teknik amoniasi agar usaha peternakan lebih efisien dan menguntungkan.
.
